Advertise Here

TAMAN ILMU

- Another Blogger Blog's

Pengunjung Blog



“Subhanalloh.. lihatlah, Fan! Sekelompok semut ini sangat mengagumkan.” ujar Via ketika mengamati barisan semut yang berjalan di dinding ruang kelas. Setiap hari ada pembagian regu piket kerja untuk membersihkan ruang kelas. Fanda bersama temannya, Via sedang menjalankan kewajibannya yaitu membersihkan ruang kelas. Mereka, dua pelajar Sekolah Menengah Atas SUKA MAJU.

“Kalau kita amati. Semut adalah binatang yang tertib dan disiplin. Ketika semut berjalan bersama kelompoknya, mereka berbaris dengan urut runtut. Coba bandingkan dengan manusia, Fanda. Selalu tak sabar mengantri dan saling berebut minta didahulukan. Bagaimana bisa berbaris urut ya, Via?”

“Semut adalah binatang yang hidup berkelompok. Semut akan berjalan mengikuti aroma yang ditinggalkan oleh pemimpin kelompoknya. Wallohu A’lam.. aroma seperti apa yang semut miliki.” jelas Via kepada Fanda.

“Dan kamu tahu, Fanda? Semut selalu bekerja secara gotong royong. Mencari makanan yang ternyata itu bukan hanya untuk dirinya sendiri, tapi untuk dimakan bersama-sama. Semut adalah binatang yang ramah setiap kali bertemu dengan teman-temannya. Semut selalu berhenti sejenak. Menyapa, salam-salaman, mungkin itu yang semut lakukan. Coba kamu amati Fan!” lanjut Via.

“Benar, Via. Bagaimana dengan kita manusia yang punya akal? Jangankan menyapa dan memberi salam. Bertemu orang yang tidak disukai saja pura-pura tidak melihat. Kalau diamati, semut juga pantang menyerah. Misalkan jalannya kita halangi dengan menaruhkan sesuatu, pasti semut akan berusaha keras untuk menghindar dan mencari jalan lain. Semut tak pernah diam, pasrah menerima nasibnya.” sahut Fanda.

Banyak pelajaran yang kita ambil dari sosok binatang kecil ini. Semut mengajarkan kepada kita bagaimana menjadi seorang pekerja keras yang selalu berjuang dan pantang menyerah. Semut mengajarkan kita tentang berbuat baik kepada sesama, saling menyapa dan mamberi salam apabila ketemu dengan saudara-saudara kita. Bermusuhan adalah hal yang paling tidak disukai Alloh SWT, karena mengakibatkan terjadinya perceraian.

Semut mengajarkan kepada kita bahwa hidup itu harus berbagi dengan saudara-saudara kita, meskipun rejeki itu berasal dari usaha kita sendiri. Setiap orang bisa menjadi pahlawan bagi siapa saja. Baik bagi keluarga kita maupun orang lain. Semut selalu mementingkan kepentingan bersama dan tak pernah egois mementingkan pribadi sendiri.

Betapa tidak sempurnanya sifat manusia. Kita makhluk Alloh SWT yang dianugerahkan kesempurnaan, namun kurang bisa memanfaatkan dan mensyukurinya. Kita masih harus terus belajar dari binatang kecil ini. Lihatlah! Semut yang begitu kecil punya begitu banyak hal dalam hidupnya, yang bisa kita jadikan pelajaran dan kita bisa belajar dari hal-hal kecil sekalipun.

Sambil membersihkan ruangan, mereka mendapat ilmu dari binatang kecil. Mereka mendapat pelajaran itu dengan tidak disengaja datangnya. Sungguh, mereka senang sekali. Gotong royong membersihkan ruang kelas menjadi penuh semangat. Tugasnyapun menjadi cepat selesai. Mereka bisa lebih santai menunggu bel masuk kelas berbunyi. Masih ada waktu untuk membuka-buka buku dan membacanya. Maha Suci Alloh Pencipta Yang Maha Agung.

0 komentar:

Posting Komentar

untuk menjadikan blog ini bermanfaat
saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan
terima kasik..

Yusfa,

Sebiru Hari Ini : Edcoustic