Berbagai
aktivitas yang kita lakukan baik itu melihat maupun mendengar apa saja yang ada
disekeliling kita merupakan sumber ilmu. Alangkah baiknya apabila kita bersedia
meluangkan waktu untuk menelaah, menyempatkan waktu untuk membaca. Manfaatkan
waktu luang kita untuk membaca jika kita ingin maju. Walaupun waktu luang kita
sangat singkat (beberapa menit). Membaca bisa dilakukan kapan saja dan dimana
saja.
Membaca
kita dapat memperoleh ilmu-ilmu yang
bermanfaat, selain itu dengan membaca kita dapat mengetahui perkembangan apa saja
yang telah terjadi saat ini kalau itu berupa berita. Dengan membaca kita dapat
memperluas wawasan kita. Dari kita belum mengetahui, setelah membaca kita
menjadi tahu dan mengerti tentang apa yang dibahas pada tulisan tersebut. Dari
buku kita bisa mengetahui segala informasi. Membaca satu jam lebih baik dari
pada tidak membaca sama sekali, Bahkan karena pentingnya aktivitas membaca,
ayat al-qur'an turun kepada Rasulullah SAW adalah perintah untuk membaca. Iqro’
berarti bacalah.
Ketika
dalam keadaan menunggu, buku bisa dijadikan sahabat yang akan tetap menambah
nilai manfaat dari waktu yang tersia-siakan. Ketika dalam keadaan senggang,
buku bisa menjadi sumber inspirasi dalam melakukan setiap aktivitas.
Seseorang
yang bekerja menunggu toko mungkin mempunyai banyak waktu luang. Dari pada
berdiam diri ngelamun bahkan mengantuk, ada manfaatnya jika waktu luang
tersebut digunakan untuk mencari ilmu dan wawasan dengan membaca buku, buku apa
saja yang memberikan banyak manfaat. Seorang sopir dari dokter X, ketika
mengantarkan majikannya visit pasien ke rumah sakit, sambil menunggu dokter
majikannya selesai memvisit pasien juga bisa memanfaatkan waktu luangnya untuk
membaca.
Seorang
dosen, beliau bercerita “dimana saya berada selalu memegang catatan untuk
dibaca”. Pada kenyataannya beliau berhasil menempuh pendidikan dokter
spesialis, dan sekarang sudah bekerja dirumah sakit sebagai dokter spesialis
kandungan.
Saya
juga pernah membaca suatu tulisan dalam buku, disitu diceritakan bahwa negarawan-negarawan
di dunia yang terkemuka, kalau dipelajari riwayat hidupnya, maka satu
keistimewaannya ialah bahwa disamping seorang ahli negarawan (ahli ilmu
tertentu), mereka adalah orang-orang yang bukan membaca satu atau dua buku,
akan tetapi mereka membaca berpuluh-puluh bahkan beratus-ratus buku.
Bagi
mahasiswa atau pelajar, pelajaran yang diberikan oleh seorang dosen atau guru
tidaklah cukup untuk mengantarkan mereka untuk berhasil dalam studinya. Untuk
mencapai keberhasilan mereka harus mengimbanginya dengan kegiatan membaca
sendiri materi-materi didalam bukunya ketika tidak sedang berada di sekolah
atau kampus. Dari 100% kegiatan belajar, paling tidak membaca 60%, pelatihan
soal 25%, memperhatikan ulasan dosen 10% dan membuat rangkuman 5%.
Membaca
tidak hanya diwajibkan bagi yang sedang studi si sekolah atau kampus. Seseorang
yang sudah bekerja pun alangkah baiknya jika mereka mempunyai niat dan kemauan
untuk membaca. Tetapi terdapat orang, membaca jika hanya waktu menyelesaikan
suatu tugas dan itu membutuhkan materi-materi yang ada pada suatu buku, barulah
mereka mau membuka buku dan membacanya.
Buku
bisa menjadi teman dalam perjalanan yang selalu siap diajak kemana saja tanpa
peduli jarak yang ditempuh, dia tidak pernah mengeluh ketika kita sering (membalik mbolak eh) membolak-balik
halamannya.
Budaya
membaca perlu kita lestarikan. Tiada hari tanpa betambahnya ilmu. Salah satu sumber
ilmu adalah dengan membaca buku, bawa buku kemanapun kita pergi. Jangan sia-siakan
waktu luang kita hanya dengan ngelamun dan ngobrolin hal-hal yang selayaknya
tidak perlu kita obrolin. Manfaatkan waktu menunggu kita dengan membaca. Mari
kita jadikan buku sebagai sahabat terbaik, saat keadaan apapun, kapanpun dan
dimanapun kita berada.
Banyak manfaat yang didapat dengan membaca, mulai sekarang
mulailah membaca kawan.
0 komentar:
Posting Komentar
untuk menjadikan blog ini bermanfaat
saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan
terima kasik..
Yusfa,