“Subhanalloh.. lihatlah, Fan!
Sekelompok semut ini sangat mengagumkan.” ujar Via ketika mengamati barisan
semut yang berjalan di dinding ruang kelas. Setiap hari ada pembagian regu
piket kerja untuk membersihkan ruang kelas. Fanda bersama temannya, Via sedang
menjalankan kewajibannya yaitu membersihkan ruang kelas. Mereka, dua pelajar
Sekolah Menengah Atas SUKA MAJU.
“Kalau kita amati. Semut adalah
binatang yang tertib dan disiplin. Ketika semut berjalan bersama kelompoknya,
mereka berbaris dengan urut runtut. Coba bandingkan dengan manusia, Fanda. Selalu
tak sabar mengantri dan saling berebut minta didahulukan. Bagaimana bisa berbaris
urut ya, Via?”
“Semut adalah binatang yang hidup
berkelompok. Semut akan berjalan mengikuti aroma yang ditinggalkan oleh
pemimpin kelompoknya. Wallohu A’lam.. aroma seperti apa yang semut miliki.”
jelas Via kepada Fanda.
“Dan kamu tahu, Fanda? Semut selalu
bekerja secara gotong royong. Mencari makanan yang ternyata itu bukan hanya
untuk dirinya sendiri, tapi untuk dimakan bersama-sama. Semut adalah binatang
yang ramah setiap kali bertemu dengan teman-temannya. Semut selalu berhenti
sejenak. Menyapa, salam-salaman, mungkin itu yang semut lakukan. Coba kamu
amati Fan!” lanjut Via.
“Benar, Via. Bagaimana dengan kita
manusia yang punya akal? Jangankan menyapa dan memberi salam. Bertemu orang
yang tidak disukai saja pura-pura tidak melihat. Kalau diamati, semut juga
pantang menyerah. Misalkan jalannya kita halangi dengan menaruhkan sesuatu,
pasti semut akan berusaha keras untuk menghindar dan mencari jalan lain. Semut tak
pernah diam, pasrah menerima nasibnya.” sahut Fanda.
Banyak pelajaran yang kita ambil dari
sosok binatang kecil ini. Semut mengajarkan kepada kita bagaimana menjadi seorang
pekerja keras yang selalu berjuang dan pantang menyerah. Semut mengajarkan kita
tentang berbuat baik kepada sesama, saling menyapa dan mamberi salam apabila
ketemu dengan saudara-saudara kita. Bermusuhan adalah hal yang paling tidak
disukai Alloh SWT, karena mengakibatkan terjadinya perceraian.
Semut mengajarkan kepada kita bahwa
hidup itu harus berbagi dengan saudara-saudara kita, meskipun rejeki itu
berasal dari usaha kita sendiri. Setiap orang bisa menjadi pahlawan bagi siapa
saja. Baik bagi keluarga kita maupun orang lain. Semut selalu mementingkan
kepentingan bersama dan tak pernah egois mementingkan pribadi sendiri.
Betapa tidak sempurnanya sifat
manusia. Kita makhluk Alloh SWT yang dianugerahkan kesempurnaan, namun kurang
bisa memanfaatkan dan mensyukurinya. Kita masih harus terus belajar dari
binatang kecil ini. Lihatlah! Semut yang begitu kecil punya begitu banyak hal
dalam hidupnya, yang bisa kita jadikan pelajaran dan kita bisa belajar dari
hal-hal kecil sekalipun.
Sambil membersihkan ruangan, mereka
mendapat ilmu dari binatang kecil. Mereka mendapat pelajaran itu dengan tidak
disengaja datangnya. Sungguh, mereka senang sekali. Gotong royong membersihkan
ruang kelas menjadi penuh semangat. Tugasnyapun menjadi cepat selesai. Mereka
bisa lebih santai menunggu bel masuk kelas berbunyi. Masih ada waktu untuk
membuka-buka buku dan membacanya. Maha Suci Alloh Pencipta Yang Maha Agung.
0 komentar:
Posting Komentar
untuk menjadikan blog ini bermanfaat
saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan
terima kasik..
Yusfa,